Kamis, 20 Juni 2013

Guru Bijak Dan Toplesnya

  Pada suatu waktu, terdapat seorang guru yang bijak. Banyak murid yang datang dari tempat jauh untuk mendengarkan petuah bijaknya. Pada suatu pagi di ruang kelas, dan seperti biasa para murid di sebuah Sekolah Menegah berkumpul dan berantusias untuk mendengarkan pelajaran dari sang guru tersebut. Mereka datang dan duduk dengan tenang dan rapi.

  Dan akhirnya sang guru pun datang lalu duduk di depan para murid. Sang guru membawa sebuah toples besar, disampingnya terdapat setumpuk batu kehitaman seukuran genggaman tangan dan beberapa wadah lainnya. Tanpa bicara sepatah kata pun, sang guru mengambil batu-batu tersebut satu per satu, kemudian memasukannya kedalam toples kaca dengan hati-hati. Ketika toples tersebut telah penuh dengan batu hitam tadi, sang guru berbalik badan menghadap ke murid-murid, lalu berkatalah guru itu.



"Apakah toplesnya sudah penuh?"
"Ya guru,"jawab para murid.

Tanpa berkata apa-apa sang guru mulai memasukan kerikil-kerikil bulat berwarna merah ke dalam toples tadi. Kerikil-kerikil itu cukup kexil sehingga jatuh di sela-sela batu hitam besar tadi. Setelah semua kerikil masuk ke dalam toples, sang guru berbalik ke arap para murid, lalu bertanya.

"Apakah toplesnya sudah penuh?"
"Ya guru", jawab para murid.


  Masih tanpa sekata pun guru tersebut mengambil satu wadah pasir halus berwarna putih lalu memasukannya ke dalam toples tersebut. Dengan mudah pasir-pasir pun masuk memenuhi sela-sela kerikil merah dan batu hitam tadi. Setelah masuk semua, kini sang guru berbalik ke arah murid-muridnya lagi.

"Apakah toplesnya sudah penuh?"

Sekarang para murid tak terlalu percaya diri menjawab pertanyaan gurunya. Namun terlihat bahwa pasir tersebut sudah jelas memenuhi sela-sela kerikil didalam toples, membuatnya terlihat sudah penuh. Kali ini hanya beberapa murid saja yang mengangguk, lalu menjawab,

"Ya guru, sudah penuh", jawab beberapa murid.

 Tetap tanpa berkata-kata lagi sang guru lalu berbalik lagi dan memasukan sebuah tempayan berisi air, lalu menuangkannya kedalam toples dengan perlahan. Ketika air sudah mencapai bibir toples kini sang guru berbalik kepada para murid dan bertanya lagi,

"Apakah toplesnya sudah penuh?"

Kali ini kebanyakan murid memilih untuk diam, namun ada satu, dua murid yang memberanikan diri menjawab

"Ya guru".

 Masih tanpa berkata-kata lalu guru berbalik dan mengambil satu kantong garam halus.Ditaburkannya sedikit demi sedikit dan hati-hati dari atas permukaan air, lama kelamaan garam pun larut lalu ditambahkan lagi sedikit dan seterusnya hingga seluruh garam tersebut habis larut dalam air.
Kini sang guru menghadap kepada para murid, dan sekali lagi bertanya,

"Apakah toplesnya sudah penuh?"

Kali ini semua murid benar-benar diam.Hingga akhirnya seorang murid berani menjawab,

"Ya guru", jawab seorang murid dengan nada rendah.

   


Sang guru menjawab,"Ya benar, toples ini sekarang sudah penuh".
Sang guru kemudian melanjutkan perkataannya,

"Sebuah cerita selalu memiliki banyak makna dan setiap dari kalian telah memahami banyak hal dari demonstrasi ini. Diskusikan dengan tenang sesama kalian, apa hikmah yang dapat kalian ambil. Berapa banyak hikmah berbeda yang dapat kalian temukan dan kalian ambil darinya".


 Para murid pun memandang sang guru dan kearah toples tersebut yang kini berisi dengan berbagai warna, ada hitam, merah, putih, ada batu, kerikil,pasir, air dan garam. Lalu dengan tenang mereka mendiskusikan dengan murid yang lainnya.
 Setelah bebrapa menit kemudian sang guru mengangkat tangannya, seluruh ruangan
pun diam. Sang guru lalu berkata,
"Selalu ingatlah bahwa tak pernah ada hanya satu interpretasi dari segalanya. Kalian telah mengambil semua hikmah dan pesan dari cerita, dan setiap hikmah, sama pentingnya dengan yang lain.







Lalu tanpa berkata-kata lagi, sang guru pun bangkit dan meninggalkan 


The End...




Manfaat yang bisa kita petik dari cuplikan kisah diatas.



Coba benda yang dimasukkannya urutannya dibalik. Mulailah dari garam, lalu air, kemudian pasir, terus kerikil, terakhir batu! Akan masukkah semua benda tersebut ke dalam toples? 

Pertama,
Inilah bagian terindah dari kisah inspiratif ini! Toples adalah "wadah" umur Anda yang terbatas. Batu besar, kerikil, pasir, air dan garam adalah skala prioritas hidup Anda. Jika Anda sibuk memasukkan ke dalam wadah umur Anda kerikil, pasir, air dan garam.... percayalah "Batu Besar" hidup Anda tidak akan masuk semua ke dalam toples! Biasanya saat tua, barulah kita sadar, banyak batu besar yang belum terangkut. Sementara isi toples sudah hampir penuh !!!

 Kedua,

sering kali kita menganggap bahwa hidup kita ini sudah sempurna,, tapi kita harus berfikir lagi bahwa hidup kita masih banyak kekurangannya, dab kekurangan itu bisa kita cari dan temukan dalam hidup untuk mengisi kehidupan.


Demikianlah kisah Guru Bijak dan Toplesnya, semoga bisa mengInspirasi kita dalam kehidupan ini yang lebih baik.

Terimaksih atas kunjungannya...
yang mau Comment silahkan, sudah di sediakan di kotak komentar di bawah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar